Air terjun Srigethuk adalah salah satu lokasi
wisata baru yang menjadi buah bibir selama setahun terakhir ini.
Srigethuk ada kemiripan dengan Green Canyon di Jawa Barat. Namun, tentu saja setiap lokasi memiliki keunikan sendiri-sendiri.
Srigethuk ada kemiripan dengan Green Canyon di Jawa Barat. Namun, tentu saja setiap lokasi memiliki keunikan sendiri-sendiri.
inti objek wisata Srigethuk ini adalah tiga air
terjun yang berada dalam satu lokasi. Ketiga air terjun tersebut jatuh di
bebatuan yang sama kemudian bersama-sama mengalir di Sungai Oya. Masing-masing
air terjun
tersebut berasal dari tiga sumber mata air, yaitu Dong Poh,
Ngandong, serta Bleberan. Selain ketiga air terjun utama, ada beberapa
air terjun kecil — dalam bahasa Jawa disebut kriwikan — di lokasi tersebut.
Objek wisata ini masih cukup baru sehingga
infrastruktur pun masih terbatas, sarana dasar seperti toilet dan warung makan
sudah tersedia objek wisata Srigethuk masih dikelola secara
lokal oleh pihak Desa Bleberan.
pihak pengelola telah membangun tangga batu dari
tempat parkir menuju ke tepi sungai, sehingga wisatawan tidak perlu khawatir
ketika menuruni tebing. Butuh waktu sekitar 5-10 menit untuk mencapai bibir
sungai. Setibanya di pinggir sungai Oya, Anda akan dimanjakan dengan paduan
warna kehijauan
sungai serta tumbuh-tumbuhan yang mengelilinginya. Pohon-pohon
kelapa menjulang tinggi tertiup angin.
Anda tidak dapat langsung melihat air
terjun utama, hanya sebuah air terjun kecil di kejauhan. Anda harus menaiki
rakit untuk mencapai air terjun Srigethuk. Di sini Anda harus membayar Rp 5.000
per kepala untuk perjalanan pulang-pergi. Ada
dua buah rakit yang beroperasi di sungai itu, yang mengangkut wisatawan secara
bergantian.
Butuh waktu sekitar 10 menit untuk mencapai air
terjun utama, Dari atas rakit dapat mengabadikan pemandangan
yang memang mayoritas didominasi warna hijau. Semakin dekat, air terjun
Srigethuk (yang juga dikenal dengan nama Slempret) ini semakin menakjubkan.
Ketiga air terjun jatuh dari ketinggian sekitar 25 meter. Ketiganya bergabung
menjadi satu di bebatuan yang berwarna kekuningan di bawahnya.
Setelah turun dari rakit menyeberangi batu-batu basah itu untuk mendekati
air terjun. Hijaunya air adalah karena lumut, bukan
karena limbah, sehingga aman untuk mandi.
Beberapa bagian dari Gunungkidul merupakan tanah
tandus sehingga air yang berasal dari Sungai Oya dan air terjun Srigethuk
bagaikan oase di Desa Bleberan ini. Air dimanfaatkan untuk pengairan daerah
pertanian penduduk setempat. Vegetasi yang umum di wilayah tersebut adalah
jagung, jati, serta kayu putih.
untuk makanan ada beberapa warung makan di sekitar tangga
menuju ke tempat parkir. salah satu menu khas Gunungkidul, yaitu tiwul.
Tiwul adalah makanan yang dibuat dari singkong. Secara umum, tiwul manis
dimakan untuk makanan ringan.
di Gunungkidul serta beberapa daerah sekitarnya tiwul ini
dijadikan pengganti nasi yang dimakan dengan lauk-pauk. Cukup dengan Rp 4.000
Anda dijamin kenyang makan tiwul berlauk tempe
penyet.
----SO WELCOME IN AIR TERJUN SRIGETHUK----
Tidak ada komentar:
Posting Komentar